niwarestaurant.com

niwarestaurant.com – Tuduhan yang dilemparkan Takuro Mizobe, CEO Pokcetpair, terhadap Tencent telah menciptakan gelombang baru dalam diskusi tentang orisinalitas di industri game. Mizobe menyoroti bahwa Tencent, bersama dengan HK Hero Entertainment, tengah mengembangkan game yang menurutnya adalah tiruan dari ‘Palworld’ milik Pokcetpair, sebuah game yang juga sempat diperbandingkan dengan Pokemon karena kemiripan konsepnya.

Investasi Besar di Balik Pengembangan ‘Auroria’

Mizobe mengungkapkan bahwa proyek-proyek pembuatan klon ‘Palworld’ di China telah mendapatkan suntikan dana yang signifikan, dengan anggaran mencapai sekitar 10 miliar yen, yang diklaim sepuluh kali lipat dari anggaran ‘Palworld’. Klaim ini menekankan pada skala investasi yang besar dari perusahaan-perusahaan China dalam menciptakan game yang memiliki kesamaan konsep dengan produk yang sudah ada.

Fitur dan Gameplay ‘Auroria’

‘Auroria’ dijelaskan sebagai game sandbox open world dengan aspek co-op online, di mana pemain diharuskan mengembangkan habitat di planet Auroria dengan latar belakang fiksi ilmiah. Seperti ‘Palworld’, ‘Auroria’ juga menyediakan opsi untuk menangkap dan mendomestikasi makhluk, serta memanfaatkan mereka dalam pembangunan struktur dan penjelajahan bioma yang beragam.

Persamaan Visual dan Gameplay

Kesamaan dalam gameplay dan estetika antara ‘Auroria’ dan ‘Palworld’ telah menciptakan ruang diskusi di media sosial, dengan banyak pengguna membandingkan dua game tersebut berdasarkan tangkapan layar yang dibagikan oleh Mizobe. Dengan rencana rilis di berbagai platform termasuk mobile dan PC, ‘Auroria’ menambahkan ke dalam daftar game yang berpotensi menimbulkan isu hak cipta dan orisinalitas.

Tren Industri Game dan Kebijakan Hak Cipta

Situasi ini juga dipersulit dengan kehadiran game ‘Once Human’ yang dikembangkan NetEase Games, yang juga mengusung tema serupa dalam hal gameplay dan konsep. Dengan jadwal rilis di kuartal ketiga 2024, ‘Once Human’ menambahkan pada tren pengembangan game dengan konsep yang serupa, mempertanyakan keberlangsungan kebijakan hak cipta dan kreativitas dalam industri game.

Perdebatan yang dipicu oleh CEO Pokcetpair, Takuro Mizobe, membawa perhatian pada masalah yang lebih besar mengenai etika dan legalitas dalam pengembangan game. Dengan adanya game-game baru dengan kemiripan konsep yang mencolok, industri game mungkin akan dihadapkan pada tantangan untuk menavigasi kompleksitas hak kekayaan intelektual sambil menjaga inovasi dan kreativitas.