niwarestaurant.com

niwarestaurant.com – Komentar Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang mengkritik China tentang hubungan negara tersebut dengan Rusia dan sikapnya terhadap konferensi perdamaian mendatang mungkin akan membawa konsekuensi negatif bagi Ukraina. Para analis memperingatkan bahwa sikap terbuka Zelensky ini berisiko mempererat hubungan Beijing dengan Moskow.

Astrid Nordin, kepala Lau China Institute di King’s College London, menjelaskan bahwa China biasanya ingin dilihat sebagai mediator perdamaian yang baik hati dan mengharapkan pengakuan dari Ukraina atas peran tersebut. “Jika Ukraina menolak untuk mengakui kebaikan hati China, ada risiko bahwa China akan memposisikan dirinya sebagai pelindung terhadap dominasi Barat, berkolaborasi lebih dekat dengan Presiden Putin,” ujar Nordin. Menurutnya, pendekatan Zelensky ini tidak akan memberikan banyak keuntungan dan bisa memicu Beijing untuk menunjukkan dukungan yang lebih konkret kepada Rusia.

Jie Yu, peneliti senior di Chatham House, menambahkan bahwa ungkapan kekecewaan Zelensky terhadap hubungan China-Rusia menunjukkan frustrasinya lebih pada kemitraan kedua negara tersebut daripada penolakan terhadap China secara keseluruhan. “Ukraina memerlukan dukungan luas untuk proses rekonstruksi pasca-konflik, di mana China bisa berperan penting mengingat investasi signifikan yang telah mereka lakukan di Ukraina selama dua dekade terakhir,” kata Yu.

Dia juga mengingatkan bahwa banyak negara berkembang lain seperti India, Afrika Selatan, dan Brasil telah mengambil posisi yang serupa dengan China. “Pemerintah Ukraina tidak ingin menolak mereka secara total,” tambah Yu, tetapi mencatat risiko bahwa Beijing dapat menggunakan konferensi perdamaian sebagai platform untuk mengkritik negara-negara yang tidak mendukung Ukraina.

Zelensky pertama kali menyampaikan kritiknya terhadap China selama Dialog Shangri-La di Singapura pada awal Juni, mengklaim Rusia menggunakan pengaruh Beijing untuk mengganggu negosiasi perdamaian yang dijadwalkan di Swiss pada 15-16 Juni. Konferensi ini akan membahas berbagai isu, termasuk rencana perdamaian Ukraina, keamanan nuklir, keamanan pangan, dan pemulangan anak-anak Ukraina yang diculik oleh Rusia. Lebih dari seratus negara dan organisasi internasional diharapkan hadir.

Sementara itu, China telah berulang kali menyerukan gencatan senjata dan mendukung dialog mengenai konflik di Ukraina, menyatakan kesiapannya untuk membantu memfasilitasi perundingan damai.